Berikut ini ialah hama-hama yang menyerang tanaman jahe :
Kepik ( Epilahre sp )
Jenis hama ini dapat menyerang tanaman jahe pada bagian daun, gejala yang muncul yang terlihat apabila terserang ialah pada bagian daun akan terlihat berlubang-lubang.
Cara Pengendalian
Dapat dikendalikan dengan cara membuang kepik satu-persatu atau dengan menggunakan penyemprotan insektisida organik yang berupa air tuba. Apabila sekiranya sudah tidak efektif bisa dengan menggunakan pestisida kimia seperti profenofos atau betasiflutrin, namun harap berhati-hati karena cara ini akan mengurangi kesehatan dan kualitas jahe nantinya.
Ulat Penggerek Akar ( Dichorcrosis puntiferalis )
Jenis hama yang satu ini menyerang tanaman jahe pada bagian akarnya. Gejala yang muncul yakni pada akar jahe yang semakin mengering, bila dibiarkan dalam waktu yang lama. Hama ini akan terus menyerang akar hingga tanaman tidak bisa memperoleh nutrisi secara normal melalui akarnya kemudian mati.
Cara Pengendalian
Hama ini dapat dikendalikan dengan cara yang sama dengan hama kepik, untuk pengendalian kimiawi dengan menggunakan insektisida nematisida dengan karbofuran berdosis 1 gram/tanaman.
Kumbang ( Araeceras fascicularis )
Hama ini menyerang tanaman jahe pada bagian baging rimpang jahe. Gejala yang muncul kondisi rimpang yang abnormal karena terisi dengan telur kumbang.
Cara Pengendalian
Dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida air tuba atau dengan menggunakan pestisida profenofos.
Lalat ( Mimegrala coeruleifrons )
Hama ini menyerang tanaman jahe pada bagian rimpang jahe. Gejala yang muncul ialah rimpang jahe yang lama-kelamaan akan membusuk. hal ini sebenarnya yang menyerang bukanlah hama lalat ini, tetapi bakteri pada rimpang tersebut. Jadi lalat ini sebagai indikator saja bahwa rimpang jahe terkontaminasi dengan bakteri. Walaupun diketahui fakta tersebut, tetap ada kemungkinan bahwa lalat rimpang ini menyebarkan penyakit kepada rimpang jahe yang lainnya.
Cara Pengendalian
Dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisidaorganik seperti air tuba dan juga pestisida kimia seperti nematisida dengan karbofuran.
Nematoda ( Meloidogyne sp. )
Hama yang satu ini menyerang tanaman jahe pada bagian akar dan rimpang. Gejala bisa terlihat terbentuknya bintil-bintil kecil pada akar, atau warna rimpang jahe yang berubah coklat pada permukaannya.
Cara Pengendalian
Dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida nematisida dengan karbofuran dengan dosis 1 gram/tanaman.
Kutu Daun ( Aspidiella hartii )
Hama ini menyerang tanaman jahe pada bagian daunnya, karena sari pati daun diserap. Gejala dapat terlihat pada daun yang mulai menggulung, menguning, layu dan kemudian mati.
Cara Pengendalian
Dapat dikendalikan dengan cara sama dengan pengendalian seperti hama kepik.
Untuk kondisi tertentu, tanaman jahe ini akan terserang oleh jenis penyakit sehingga merusak proses pertumbuhan, penyakit ini biasanya ditimbulkan oleh kondisi lingkungan yang tidak sehat atau perawatan yang kurang, serta dipengaruhi juga oleh bibit yang tidak tahan atau lemah.
Berikut ini adalah penyakit yang sering menyerang tanaman jahe :
Layu Bakteri
Jenis penyakit yang menyerang tanaman jahe ini disebabkan oleh bakteri solanacearum. Gejala yang terlihat yaitu rimpang yang membusuk dan bila dipotong akan keluar lendir berwarna putih susu sampai kecoklatan. Pada helaian daun juga melipat hingga menggulung dan berubah warna, tunas batang akan membusuk dan tanaman akan mati.
Cara Pengendalian
Dengan memilih bibit jahe yang sehat atau yang tahan terhadap dari serangan penyakit. Dengan pemberian fungisida dihane M-45 ( 0,25% ) dan Bavistin ( 0,25% ) juga dapat mengatasinya. Pastikan tanaman yang terkontaminasi langsung dicabut dan dibuang jauh dari tanaman lainnya hal ini bertujuan untuk mencegah penyebarannya.
Busuk Rimpang
Disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum f.sp. zingiberi. Gejala terlihat pada daun bagian bawah berubah menjadi kuning, layu, kemudian tanaman mati, pada rimpang terlihat juga membusuk pada tanaman tersebut.
Cara Pengendalian
Dengan cara penerapan pola tanam yang baik, dengan pemilihan bibit yang unggul serta dengan penggunaan fungisida.
Bercak Daun
Jenis penyakit ini disebabkan oleh cendawan cercospora atau phyllosticta. Gejala yang muncul terdapat noda abu-abu pada daun berukuran 3 – 5 mm yang kemudian menjadi hitam. Pinggir daun terlihat membusuk dan basah menyebabkan kematian pada tanaman.
Cara Pengendalian
Dengan pola tanam yang baik dan pemilihan bibit yang unggul.
Sumber : http://www.ruangtani.com/pengendalian-hama-dan-penyakit-pada-tanaman-jahe/